Mereka optimistis suntikan moral itu akan bisa merealisasikan target juara umum karena keuntungan nonteknis. Cabang olahraga (cabor) karate tinggal memiliki waktu tiga pekan untuk mematangkan persiapan.Sebab,mereka harus membuka persaingan mulai 12 November.Target juara umum sejak awal dicanangkan PB Forki,meski kalkulasi potensi emas riil hanya tujuh.Demi merangsang motivasi karateka Indonesia,jaminan deposito Rp100 juta diberikan pihak sponsor.
Syaratnya mereka harus meraih medali emas. Presiden SKIF Indonesia Edward Tando mengungkapkan,apresiasi sponsor tetap diberikan kepada atlet berprestasi.“Bank Mayapada akan memberikan hadiah tambahan Rp100 juta per medali emas.Tapi, kami belum menjanjikan apa-apa bagi atlet yang meraih perak atau perunggu,” ungkapnya,kemarin. Rekening atlet pemain medali emas diperkirakan semakin menggelembung. Sebab,pemerintah sudah menyediakan bonus resmi Rp250 juta bagi atlet yang membawa pulang medali emas.
Alokasi anggaran tersebut sebelumnya diambilkan dari APBN Perubahan 2011.“Sponsor juga tetap mempertimbangkan status kesejahteraan bagi pelatih.Bonus pelatih dihitung dari jumlah total medali emas yang diraih.Nanti akan ada perhitungannya, meski saat ini kami belum bisa ungkapkan semuanya.Yang jelas,kami optimistis bisa mengulang sukses 2007,”terangnya. Pada SEA Games 2007 di Thailand,Merah Putihberstatus juara umum cabor karate.
Mereka berhasil mendulang 14 medali dari total 19 emas yang disediakan.Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji menegaskan, persiapan atlet sudah maksimal.Indonesia juga sudah memetakan kekuatan terakhir calon pesaing di kejuaraan multievent tersebut.Malaysia dan Vietnam akan menjadi pesaing utama.Namun,Indonesia diuntungkan masalah nonteknis yang membelit persiapan Vietnam.Juara dunia kata putri asal Vietnam membatalkan keikutsertaanya di SEA Games karena dibekap cedera.
“Kondisi atlet sudah maksimal.Mereka sudah berlatih lebih dari dua tahun.Bongkarpasang atlet sudah dilakukan.Karateka juga sudah mengikuti delapan try out di Asia dan dunia pada tahun ini.Kekuatan lawan sudah diketahui dan mereka menjadi pesaing kuat. Tapi,Vietnam gagal menurunkan kata terbaiknya,”sebutnya
Optimisme PB Forki menggumpal lantaran mereka memiliki modal dua emas Kejuaraan Dunia 2011 di Turki melalui kata beregu putra/putri.Mereka bahkan yakin 50% target medali emas bisa diraih melalui kata.Hanya,kesiapan karateka saat ini terbentur problem gizi makanan.Hendardji menambahkan,pemenuhan gizi atlet masih di bawah standar kebutuhan tim.Sebagai solusi,PB Forki akhirnya memberikan tambahan gizi dengan cara mengajak makan atlet di luar.
Kebutuhan gizi atlet saat ini menjadi tanggung jawab Satlak Prima, termasuk pemenuhan kebutuhan teknis untuk cabor.“Kepercayaan diri atlet saat ini tinggi.Fisik mereka cukup prima,meski kondisi gizi masih memprihatinkan,” tandasnya. ●wahyu argia
sumber : www.seputar-indonesia.com